seminar cinta

bersama kang Setia Furqon Kholid

foto bersama

Panti asuhan subulussalam

Find Us

Universitas Bina Darma

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 30 Juni 2015

Rasulullah Benar, Tiga Keajaiban Tulang Ekor Kini Dibuktikan Penelitian




Dalam hadits shahih yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah bersabda tentang tulang ekor.
كُلُّ ابْنِ آدَمَ يَأْكُلُهُ التُّرَابُ إِلاَّ عَجْبَ الذَّنَبِ مِنْهُ خُلِقَ وَفِيهِ يُرَكَّبُ

“Setiap (bagian tubuh) anak Adam pasti akan dimakan tanah, kecuali tulang ekor. Darinya ia telah diciptakan dan darinya ia akan disusun kembali” (HR. Muslim)

Hadits ini disampaikan Rasulullah berabad-abad yang lalu. Sebelum ilmu pengetahuan mampu menjangkau dan menegaskan apakah hal tersebut bisa dibuktikan secara ilmiah.

Hingga kemudian, serangkaian penelitian di abad moder membuktikan bahwa sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut 100 persen benar.
Tulang ekor tak dimakan tanah

Menurut Wikipedia, tulang ekor adalah bagian paling ujung dari kolom tulang belakang pada primata tak berekor. Terdiri dari tiga sampai lima vertebra (vertebra koksigeal) terpisah atau menyatu di bawah sakrum. Ia tersambung dengan sakrum oleh sendi fibrocartilaginous, simfisis sakroksigeal, yang memungkinkan gerakan terbatas antara sakrum dan koksiks.

Dr. Othman al Djilani, seorang profesor bidang histology dan pathologi Sana’a University, melakukan penelitian bersama Syaikh Abdul Majid dalam rangka menguji tulang ekor. Pada Ramadhan 1423 H, mereka membakar tulang ekor dengan suhu tinggi selama 10 menit hingga warnanya berubah menjadi hitam pekat. Kemudian mereka membawa tulang tersebut ke al Olaki Laboratory, di Sana’a, Yaman untuk dianalisis. Hasil laboratorium menunjukkan sel-sel pada jaringan tulang ekor tidak terpengaruh. Masya Allah.

Penelitian itu juga menjelaskan mengapa ketika dilakukan penggalian makam lama yang telah berusia berpuluh-puluh bahkan beratus tahun, ditemukan tulang ekor yang tidak hancur. Benar-benar sesuai dengan sabda Rasulullah.
Tulang ekor pusat sel dan jaringan

Han Spemann, seorang ilmuwan Jerman berhasil mendapatkan hadiah nobel bidang kedokteran pada tahun 1935. Dalam salah satu penelitiannya, ia menemukan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Dalam penelitian tersebut ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan melata dan mengimplantasikannya ke dalam embrio organizer.

Pada waktu sperma membuahi ovum (sel telur), pembentukan janin pun dimulai. Ketika ovum telah terbuahi menjadi zigot, ia terbelah menjadi dua sel dan terus berkembang biak sehingga terbentuk lempengan embrio yang memiliki dua lapisan. Salah satu lapisan disebut Internal Hypoblast yang memiliki beberapa unsur dan jaringan. Salah satunya

Han juga mencoba cara lain. Tulang ekor direbus dan kemudian dihancurkan dengan ditumbuk menjadi serpihan halus. Lalu ia mencoba mengimplantasikan pada janin hewan yang masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body.

Masya Allah… benarlah sabda Rasulullah. Padahal beliau mensabdakannya 14 abad yang lalu. Sebelum sains bisa bicara banyak tentang tulang ekor. [IslamPos]

SUBHANALLAH 40 KEAJAIBAN RAMADHAN



Selama Ramadhan, Imam Syafi'i menghatamkan Al-Quran enam puluh kali, dua kalidalam semalam di dalam shalat.
Selama Ramadhan, Allah memerintahkan seluruh penghuni surga berhias.Rasulullah Saw. bersabda:"...Adapun yang keempat, sesungguhnya Allah'Azza wa Jalla memerintahkan surga-Nya, Ia berfirman: "Bersiap-siaplah,dan hiasilah dirimu untuk para hamba-Ku, sehingga mereka bisa segeraberistirahat dari kelelahan (hidup di) dunia menuju negeri-Ku dankemulyaan-Ku..." [HR. Baihaqi].

Itulah sisi menarik keajaiban bulan Ramadhan yang tak banyak orang tahu.

Mengurai 40 Keajaiban bulan Ramadhan....

1. Ramadhan jalan menuju ketaqwaan

Allah berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan ataskalian puasa sebagaimana diwajibkan atas kaum sebelum kalian, agarkalian bertaqwa". (Al Baqarah: 183).

Ayat di atas menerangkan bahwa puasa adalah sebab yang bisamengantarkan pelakunya menuju ketaqwaan, karena puasa mampu meredamsyahwat. Ini sesuai dengan salah satu penafsiran yang disebutkan ImamAl Qurthubi, yang berpatokan kepada hadits riwayat Imam Ahmad yangmenyebutkan bahwa puasa adalah perisai.

2. Ramadhan bulan mujahadah

Para ulama' salaf adalah suri tauladan bagi umat, mujahadah merekadalam mengisi bulan Ramadhan amat perlu dicontoh. Seperti ImamAsyafi'i, dalam bulan Ramadhan beliau menghatamkan Al-Quran dua kalidalam semalam, dan iti dikerjakan di dalam shalat, sehingga dalam bulanRamadhan beliau menghatamkan Al-Quran enam puluh kali dalam sebulan.Imam Abu Hanifah juga menghatamkan Al-Quran dua kali dalam sehariselama Ramadhan.

3. Puasa Ramadhan menumbuhkan sifat amanah

Wahbah Zuhaili dalam bukunya Al Fiqh Al Islami berpendapat bahwa puasamengajarkan rasa amanat dan muraqabah di hadapan Allah Ta'ala, baikdengan amalan yang nampak maupun yang tersembunyi. Maka tidak ada yangmengawasi seseorang yang berpuasa agar menghindari hal-hal yangdilarang dalam berpuasa kecuali Allah Ta'ala

4. Puasa Ramadhan melatih kedisiplinan

Puasa juga melatih kedisplinan, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwaseorang yang berpuasa harus makan dan minum dalam waktu yang terbatas.Bahkan dalam berbuka puasapun harus disegerakan.

5. Puasa Ramadhan menumbuhkan rasa solidaritas sesama muslim

Wahbah Zuhali juga menjelaskan bahwa puasa Ramadhan menumbuhkan rasasolidaritas di antara sesama muslim. Pada bulan ini semua umat Islam,dari timur hingga barat diwajibkan untuk menjalankan puasa. Merekaberpuasa dan berbuka dalam waktu yang sama, dikarenaka mereka memilikiRabb yang satu.

Seorang yang merasa lapar dan dahaga akhirnya juga bisa ikut merasakankesengsaraan saudara-saudaranya yang kekurangan atau tertimpa bencana.Sehingga tumbuh perasaan kasih sayang terhadap umat Islam yang lain.

6. Puasa Ramadhan melatih kesabaran

Bulan Ramadhan adalah bulan puasa di mana pada siang hari kitadiperintahkan meninggalkan makanan yang asalnya halal, terlebih lagiyang haram. Begitu pula di saat ada seseorang mengganggu kita.Rasulullah Saw. bersabda: "Bila seseorang menghina atau mencacinya,hendaknya ia berkata 'Sesungguhnya aku sedang puasa." (HR. Bukhari)

7. Puasa Ramadhan menyehatkan

Rasulullah bersabda: "Berpuasalah, maka kamu akan sehat" (HR. IbnuSunni), ada yang menyatakan bahwa hadits ini dhoif, akan tetapi adapula yang menyatakan bahwa derajat hadits ini sampai dengan tingkathasan (lihat, Fiqh Al Islami wa Adilatuh, hal 1619).

Tapi makna matan hadist bisa tetap diterima, karena puasa memangmenyehatkan. Al Harits bin Kaldah, tabib Arab yang pernah mengabdikepada Rasulullah Saw. juga pernah menyatakan:"Lambung adalah tempattinggal penyakit dan sedikit makanan adalah obatnya".

8. Lailatul Qadar adalah hadiah dari Allah untuk umat.

Ini Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatha', dia telah mendengardari seorang ahlul ilmi tsiqah yang telah mengatakan: "Sesungguhnyatelah diperlihatkan usia-usia umat sebelumnya kepada Rasulullah Saw.,atau apa yang telah Allah kehendaki dari hal itu, dan sepertinya usiaumat beliau tidak mampu menyamai amalan yang telah dicapai olehumat-umat sebelumnya, maka Allah memberi beliau Lailatul Qadar yanglebih baik daripada seribu bulan." (HR. Malik).

9. Ramadhan bulan ampunan Bulan.

Rasulullah Saw. bersabda: "Dan siapa yang berpuasa Ramadhan dengandidasari keimanan dan pengharapan ridha Allah, diampunkan untuknya dosayang telah lalu." (HR. Bukhari)

10. Siapa yang dilihat Allah, maka ia terbebas dari adzab-Nya

Dari Jabir bin Abdullah ra. Rasulullah Saw. bersabda: "Pada bulanRamadhan umatku dianugerahi lima perkara yang tidak diberikan kepadanabi-nabi sebelumku. Yang pertama, sesungguhnya jika Allah melihatmereka di awal malam dari bulan Ramadhan, dan barang siapa yang telahdilihat Allah maka Ia tidak akan mengadzabnya selamanya..." (HR. Baihaqi).

11. Bau mulut orang berpuasa lebih harum dari misk di hadapan Allah

Rasulullah Saw bersabda:"...Yang kedua, sesungguhnya bau mulut merekaketika sore hari lebih harum di hadapan Allah daripada bau misk..." (HR.Baihaqi).

12. Di Bulan Ramadhan para malaikat meminta ampunan untuk umat ini

Rasulullah Saw. bersabda:"...Adapun yang ketiga, sesungguhnya paramalaikat meminta ampunan untuk mereka siang dan malam..." (HR. Baihaqi).

13. Di bulan Ramadhan sorga berbenah diri

Rasulullah Saw. bersabda:"...Adapun yang keempat, sesungguhnya Allah'Azza wa Jalla memerintahkan surga-Nya, Ia berfirman: "Bersiap-siaplah,dan hiasilah dirimu untuk para hamba-Ku, sehingga mereka bisa segeraberistirahat dari kelelahan (hidup di) dunia menuju negeri-Ku dankemulyaan-Ku..." (HR. Baihaqi).

14. Di malam akhir Ramadhan Allah mengampuni umat ini

Rasulullah Saw. bersabda: "...Adapun yang kelima, sesungguhnya jika tibamalam terakhir Ramadhan Allah memberi ampun kepada mereka semua. Lalubertanyalah seorang lelaki dari sebuah kaum: "Apakah itu lailatulqadar? Ia bersabda:" Bukan, apakah kau tidak mengetahui perihalorang-orang yang bekerja, jika mereka selesai melakukan pekerjaan makaimbalannya akan dipenuhi. (HR. Baihaqi)

15. Pintu sorga dibuka, pintu neraka ditutup, syaitan dibelenggu

Rasulullah Saw. Bersabda: "Jika Ramadhan tiba dibukalah pintu sorga danditutuplah pintu neraka serta syaitan-syaitan dibelenggu. (HR. Bukhari).

Dalam Syarah Shahih Muslim, Qadhi Iyadh menjelaskan bahwa makna haditsdi atas bisa bermakna haqiqi, yaitu pintu sorga dibuka, pintu nerakaditutup serta syaitan dibelenggu secara haqiqi, sebagai tanda datangnyaRamadhan sekaligus pemulyaan terhadapnya. Tapi bisa juga bermakna majazyang mengisyaratkan besarnya pahala dan ampunan di bulan itu, sehinggasyaitan seperti terbelenggu.

16. Pahala syuhada bagi yang melakukan kewajiban dan menghidupkan Ramadhan

Datanglah seorang laki-laki kepada Nabi Saw. Dan mengatakan: "WahaiRasulullah, tahukah anda jika saya telah bersaksi bahwa tidak ada ilahselain Allah dan sesungguhnya anda adalah utusan Allah, aku juga telahmelakukan shalat lima waktu, juga telah menunaikan zakat, serta akutelah berpuasa Ramadhan dan menghidupkannya, maka termasuk golongansiapakah saya? Rasulullah Saw. Bersabda: "Termasuk dari orang-orangyang sidiq dan syuhada'". (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya)

17. Pahala amalan bulan Ramadhan berlipat ganda

Dari Salman ra., bahwasannya Rasulullah Saw. berkhutbah di hariterakhir bulan Sya'ban: "Wahai manusia, telah datang kepada kalianbulan agung yang penuh berkah. Bulan yang terdapat di dalamnya sebuahmalam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang Allah jadikan puasadi dalamnya sebagai kewajiban, dan qiyamul lail sebagai hal yangdisunnahkan, barang siapa mendekatkan diri di dalamnya dengan perbuatkebajikan, maka ia seperti mengerjakan kewajiban selainnya, dan barangsiapa mengerjakan kewajiban di dalamnya, maka ia seperti mengerjakantujuh puluh kewajiban selainnya..." (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya)

18. Seluruh hari dalam Ramadhan memiliki keutamaan

Rasulullah Saw. bersabda: "...Dia adalah bulan yang permulaannya adalahrahmat, pertengahannya adalah ampunan, serta paripurnanya adalahpembebasan dari neraka..." (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya)

19. Keutamaan memberi minum orang yang berpuasa

Allah akan memberi minum kelak di akhirat Rasulullah Saw. bersabda:"Dan barang siapa memberi minuman orang yang berpuasa maka Allah akanmemberinya dari telaga minuman yang tidak menghauskan hingga ia masukke dalam sorga". (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya).

20. Sebaik-baik sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan

Rasulullah bersabda: "Sebaik-baik sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan." (HR.Tirmidzi).

21. Doa mustajab di bulan RamadhanDiriwatkan dari Abu Umamah Ra, bahwa Rasulullah Saw. bersabda:"...Danuntuk setiap muslim di setiap hari dan petang (dalam bulan Ramadhan)doa yang mustajab (HR. Bazar).Rasulullah juga bersabda:"Tiga yang tidak tertolak doanya, orang yangberpuasa hingga berbuka, imam adil, dan doa orang yang terdhalimi".(HR. Tirmidzi)

22. Pahala umrah Ramadhan sama dengan hajiRasulullah Saw. bersabda kepada seorang wanita Anshar:"Jika datangRamadhan maka lakukanlah umrah, karena susungguhnya umrah dalam bulanitu setaraf dengan haji." (HR. An Nasa'i).

23. Pahala i'tikaf di bulan Ramadhan sama dengan pahala 2 haji dan umrah

Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Husain Ra. menyatakan, bahwaRasulullah Saw. telah bersabda:"Barang siapa menjalankan i'tikaf selamasepuluh hari di bulan Ramadhan maka amalan itu seperti dua haji danumrah (HR. Baihaqi)

24. Dalam Ramadhan terdapat malam yang istimewa (Lailatul Qadar)

Allah berfirman:"Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan". (Al Qadr: 3).

Tentang ayat ini, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa menghidupkanRamadhan dan melakukan amalan di dalamnya lebih baik daripadamenjalankan amalan dalam seribu bulan tanpa Ramadhan.

25. Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan

Allah Ta'ala berfirman: "Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnyaAl-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan atas petunjukitu, serta pemisah antara haq dan batil". (Al Baqarah: 185)

Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah Ta'ala menyanjung bulan Ramadhanatas bulan-bulan yang lain, yaitu dengan memilihnya sebagai bulandimana Al-Quran diturunkan di dalamnya.

26. Kitab-kitab suci diturunkan pada bulan Ramadhan

Rasulullah Saw. bersabda:"Shuhuf Ibrahim turun pada awal malam pertamabulan Ramadhan, dan Taurat turun pada hari ke enam bulan Ramadhan danInjil pada hari ke tiga belas dari Ramadhan..." (HR. Ahmad).

27. Rasulullah mendapat wahyu pertama di bulan Ramadhan

Ketika Rasululah Saw. mendekati umur 40 tahun beliau selalu berpikirdan merenung serta berkeinginan kuat untuk mengasingkan diri (uzlah),akhirnya dengan mempersiapkan bekal makanan dan minuman beliau menujugua Hira yang terdapat pada gunung Rahmah sebagai tempat beruzlah, yangberjarak dua mil dari kota Mekah. Uzlah ini dilakukan tiga tahunsebelum masa kerasulan. Tatkala datang Ramadhan pada tahun ketiga darimasa uzlah, turun kepada beliau Malaikat Jibril mewahyukan surat AlAlaq yang merupakan surat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah Saw.

28. Perang Badar terjadi pada bulan Ramadhan

Perang Badar adalah pemisah antara yang haq dan yang batil, dan kaummuslimin sebagai simbol tauhid dan kemulyaan, meraih kemenangan ataskaum musyrikin sebagai simbol kekifiran dan kebodohan.

Peperangan terjadi pada hari Jum'at, 27 Ramadhan, tahun kedua setelahhijrah. Allah Ta'ala berfirman: "Dan benar-benar Allah telah menolongkalian di Badar sedangkan kalian dalam keadaan terhina, maka takutlahkalian kepada Allah, semoga kalian bersyukur". (Ali Imran: 123).

Ibnu Abbas mengatakan:"Saat itu hari Jum'at, 27 Ramadhan, dan saat itujuga terbunuh Fir'aun umat, Abu Jahal, musuh terbesar umat Islam.

29. Mekah dikuasai pada bulan Ramadhan

Fathu Mekah adalah peristiwa besar, Allah Ta'ala berfirman:"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata".(Al Fath:1).

Sebagian mufasirin berpendapat bahwa yang dimaksud kemenangan di siniadalah peristiwa Fathu Mekah, walau ada sebagian ulama' yangmenafsirkannya sebagai perjanjian Hudaibiya dan penaklukan negeri Rum.

Peristiwa itu terjadi pada hari, tanggal 20 atau 21 Ramadhan, tahun kedelapan hijriyah. Saat itulah semua berhala yang berada di sekitarKa'bah dihancurkan.

30. Islam menyebar di Yaman pada bulan Ramadhan

Tahun ke sepuluh hijriyah pada bulan Ramadhan Rasulullah Saw. menunjukAli bin Abi Thalib guna menjadi pemimpin sejumlah pasukan untuk pergike penduduk Yaman dengan membawa surat yang berisi ajakan untuk memelukIslam.

31. Sebagian peristiwa dalam perang Tabuk terjadi pada bulan Ramadhan

Ibnu Hisyam dalam Sirahnya menyebutkan bahwa persiapan perang Tabukdilakukan sejak bulan Rajab, tahun ke 9 hijriyah untuk mengadapi Rum.Saat itu adalah masa-masa sulit bagi kaum Muslimin di Madinah, karenamereka sedang dilanda masa paceklik, serta cuaca panas yang amatmenyengat, sehingga ada beberapa orang yang merasa berat hati untukikut serta dalam peperangan, seperti Ka'ab bn Malik. Walau banyakhambatan, pada akhirnya kaum Muslimin pun berangkat ke Tabuk denganjumlah yang cukup besar, yaitu sekitar 30.000 tentara.

Namun setelah pasukan kaum Muslimin sampai di Syam yang saat itu beradadalam kekuasaan Rum, pasukan musuh berlindung di dalam benteng-bentengmereka dan enggan keluar. Sehingga Syam bisa dikuasai dengan mudah olehpasukan Islam dan kewajiban membayar jizyah diberlakukan kepadapenduduk Syam yang saat itu beragama Nasrani.

32. Penghancuran berhala Uzza di Bulan Ramadhan

Ibnu Katsir menyebutkan dalam Al Bidayah wa An Nihayah bahwa pada 5hari terakhir di bulan Ramadhan tahun ke lima hijriyah Rasulullah Saw.mengutus sejumlah pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid gunamenghancurkan rumah peribadatan yang digunakan untuk menyembah Uzza.Dan Rasulullah bersabda: "Uzza itu tidak akan diibadahi selamanya!"

33. Penghancuran Latta di Bulan Ramadhan

Ibnu Katsir menyebutkan dalam Al Bidayah wa An Nihayah, bahwa padatahun ke sembilan hijriyah di bulan Ramadhan datanglah utusan kabilahTsaqif dari Thaif kepada Rasulullah Saw. untuk menyatakan keislaman.

Karena kabilah Tsaqif sudah memeluk Islam maka Rasulullah dan parasahabat berinisiatif untuk menghancurkan berhala Latta yang biasamereka sembah, akan tetapi mereka minta izin untuk menghancurkanberhala mereka sendiri, akhirnya Rasulullah Saw. pun mengizinkan. Taklama kemudian, kabilah Tsaqif menghancurkan berhala mereka sendiri.

34. Andalus ditaklukkan pada bulan Ramadhan

Pada 27 Ramadhan tahun 92 H, pasukan Islam yang dipimpin oleh Thariqbin Ziyad berhasil memasuki Andalus dari arah pesisir, ini adalah halyang diluar dugaan, sehingga Roderick, penguasa Visigoth Spanyol segeramempersiapkan pasukannya yang berjumlah 25.000.

Setelah menguasai Jabal Thariq dan membakar kapal-kapal yang telahdigunakannya, Thariq bin Ziyad berkhutbah di depan pasukannya:"Lautandibelakang kalian! Musuh di depan kalian!...". Lalu pecahlah pertempuranantara 12.000 pasukan Muslimin melawan 100.000 tentara Roderick. Yangberakhir dengan tercerai-berainya pasukan Visigoth dan tewasnyaRoderick.

35. Pasukan Islam di Andalus mengalahkan Faranjah di bulan Ramadhan

Di pagi hari Jum'at 20 Ramadhan 479 H terjadi peristiwa Zalaqah (yaitudataran dekat wilayah Portugis). Di mana pasukan Islam yang melakukanpenjagaan di wilayah Andalus yang dipimpinan Yusuf bin Tasyifinberhasil mengalahkan pasukan Faranjah (Franks) yang berjumlah 80.000tentara yang dipimpin oleh Alfons VI yang juga tewas dalam pertempuranitu.

36. Pasukan Mongol dihancurkan di Palestina pada bulan Ramadhan

Hari Jum'at 15 Ramadhan 658 H pasukan Muslim yang dipimpin SaifuddinQutuz, penguasa dinasti Mamalik di Mesir, berhasil menghancurkan 20.000tentara Mongol yang dipimpin oleh Qitbuqa.

Para sejarawan menganggap bahwa peristiwa ini amat penting dalamsejarah penaklukan bangsa Mongol di Asia Tengah, dimana pasukan Mongolmengalami kekalahan telak atas kaum Muslimin dan tidak mampu membalaskekalahan itu, sebagaimana yang biasa mereka alami, hingga panglimaperangnya Qitbuqa berhasil dieksekusi.

Peperangan ini terjadi di 'Ain Jalut, yaitu sebuah desa yang terletakantara Bisan dan Nablus. Sehingga peperangan ini dikenal denganperistiwa 'Ain Jalut.

37. Pengepungan 60 ribu pasukan Rusia digagalkan oleh 15 ribu pasukan Utsmani

23 Ramadhan 1270 H Pada hari ini kekuatan militer Rusia dibawahpimpinan Marsyal Bernes menghentikan kepungannya terhadap kotaSelestriya yang terletak di wilayah Qorum, pengepungan yang terjadiselama 35 hari ini tidak membawa dampak yang berarti bagi kekuatanKhalifah Utsmaniyah,walaupun kekuatan militer Rusia mencapai 60 ribuantentara berhadapan 15 ribu tentara Utsmaniyah yang kebanyakan berasaldari Mesir. Pelajaran yang dapat dipetik adalah kekuatan yang sedikitmampu mengalahkan kekuatan yang besar.

38. Anthokiah jatuh ke tangan kaum Muslimin di bulan Ramadhan

Pemerintahan Anthokiah didirikan oleh Pangeran Wormandi Buwaihimundpada tahun 491 H. Kota ini merupakan kota termegah dengan dikelilingibenteng yang sangat kuat dan dijaga oleh ribuan pasukan secarabergiliran siang dan malam. Walaupun kondisinya demikian kaum Musliminberhasil menaklukan daerah ini dengan izin Allah Ta'ala dibawahpanglima perang Dhohir Bibris. Terhitung empat puluh ribuan mati dantertawan dari pihak musuh. Kemenangan ini merupakan kemenangan terbesarsetelah kemenangan Hitthin. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 14Ramadhan 666 H

39. Mesir menghancurkan kekuatan Isreal di Suez pada bulan Ramadhan

Pada tanggal 10 Ramadhan yang bertepatan dengan 6 Oktober 1973 tentaraMesir mampu menembus terusan Suez dan menghancurkan benteng Berlifserta menghancurkan kekuatan tentara Israel. Begitupula tentara Suriahmampu membebaskan beberapa wilayahnya dari tangan Israel. Rakyat Mesirmengenang peperangan ini dengan peristiwa Abour.

Setelah peristiwa ini Israel mulai menyadari kekuatan Mesir dan dataran Sinai kembali ke pangkuan Mesir.

40. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan dalam bulan Ramadhan

17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya daripenjajahan yang telah mendera bangsa yang mayoritas Muslim ini,peristiwa itu terjadi pada Jumat terakhir di bulan Ramadhan.

Kemerdekaan ini amatlah perlu untuk kita syukuri, yaitu denganmelaksanakan perintah Allah Ta'ala. Bukan malah mengesampingkan syar'atyang telah ditetapkan-Nya.


sumber: http://doaayatsuci.blogspot.com

Senin, 29 Juni 2015



Salah satu hal yang tidak bisa dihindari saat berpuasa adalah menelan ludah. Ludah secara alami bisa berkumpul di mulut dan tertelan tanpa sengaja.

Ustaz Mohammad Rois dari Pesantren Daarut Taubah Harapan Jaya menjawab bahwa tidak ada ayat tentang hukum menelan ludah saat berpuasa. Namun karena produksi ludah tidak dapat dihindarkan maka menelan ludah tidak akan membatalkan puasa.

Hal ini sesuai dengan firman Allah di surah Al-Baqarah ayat 185 yang menyebut Allah tidak menghendaki kesukaran bagi manusia,"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu".

Anggapan dibolehkannya menelan ludah saat berpuasa juga diperkuat dengan dalil dari
Ibnu Al-Qudamah dalam Al-Mugni "Apa yang tidak mungkin menjaga diri darinya misalnya menelan ludah maka tidak membatalkan puasa, karena menjaga hal ini bisa memberatkan"

Kendati demikian jika yang keluar berupa dahak ada baiknya segera dikeluarkan atau dibuang. "Menelan ludah bagi yang berpuasa tidak membatalkan, baik sedikit maupun banyak walau hal itu sering dilakukan, baik saat ada di masjid dan tempat-tempat lain. Lain halnya dengan dahak yang kental, maka hal itu sebaiknya keluarkan dan diludahkan di saputangan atau sejenisnya (tisu) jika ia sedang di dalam masjid," pungkas Ustaz Rois.

Tak mau bangunkan Rasulullah di pangkuan, Abu Bakar rela dipatuk ular








Saat hijrah dari Mekkah ke Madinah, Rasulullah bersama sahabatnya, Abu Bakar lari dan bersembunyi di Gua Tsur. Selama tiga malam keduanya berada di sana demi menghindari kejaran kaum Quraisy.

Dari cerita yang disampaikan Sibel Eraslan dalam buku Fatimah Az-Zahra, suatu malam seekor ular muncul dari celah bebatuan. Saat itu, Nabi Muhammad SAW tengah tertidur di pangkuan Abu Bakar.

"Karena tidak tega membangunkan Rasulullah yang telah berhari-hari tidak tidur dan sangat lelah sekali, ia menutup lubang ular itu dengan tumit kakinya," kutip buku tersebut, Senin (22/6).

Namun ular berbisa tersebut malah mematuk kaki Abu Bakar. Abu Bakar mencoba tenang dan berzikir sembari menahan sakit. Dia tidak mau bergerak karena takut akan membangunkan Rasulullah.

"Sekuat apapun menahan sakit, ia tetap tidak mampu menahan air matanya agar tidak berlinang. Rasulullah terbangun karena tetes air mata yang mengenai wajah beliau," sambung penulis berkebangsaan Turki ini.

Dengan sigap Rasulullah membacakan doa untuk Abu Bakar sembari mengusap luka bekas patukan ular tersebut. Dengan izin Allah, luka Abu bakar segera lenyap dan tidak sakit lagi.

Dikisahkan juga, ular yang mematuk kaki Abu Bakar begitu menyesal dan menderita karena yang dia gigit tak lain sahabat kesayangan Nabi seluruh alam.

"Aku telah kalah oleh nafsuku sehingga sahabat terdekatnya menderita kesakitan. Aku telah merobek kulitnya sampai terluka sehingga kedua matanya berlinang air mata,"

Keluh ular tersebut. Dia pun berkata lagi,"Dalam tekanan perasaan dosa ini aku merasa tidak kuat untuk hidup lebih lama lagi meski saat mengenang dunia ini hal yang layak aku syukuri karena telah berkesempatan melihat nabi seluruh alam," .

Akhirnya karena merasa amat berdosa, ular tersebut pun mengakhiri hidupnya.

Kisah heroik Said bin Jubair dipenggal karena lawan penguasa zalim









Dahulu Irak dipimpin oleh raja yang terkenal bengis dan zalim. Dia adalah Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi. Pemberontakan pun terjadi, salah satu aktivis pemberontakan itu adalah Said bin Jubair.

Tak mau tinggal diam, Hajjaj menangkapi dan membunuh orang-orang yang ikut terlibat dalam pemberontakan tersebut. Saat itu Said bin Jubair terpaksa bersembunyi di Makkah.

Sayang persembunyian alim ulama ini terbongkar. Said pun digelandang ke hadapan Hajjaj. Diriwayatkan di dalam kitab Al-Hilyah karangan Abu Nu'im terjadi percakapan antara Said dah Hajjaj sebagai berikut.

"Kamukah Syaqiy bin Kasir (orang sengsara anak orang nestapa)?"tanya Hajjaj.

"Bukan, aku adalah Said bin Jubair ," jawab said tegas.

"Sungguh aku akan membunuhmu," bentak Hajjaj.

Said tidak gentar, dia malah menjawab "Kalau begitu aku seperti nama yang diberikan ibuku kepadaku Said (orang yang berbahagia),"

Hajjaj malah menghardik ibunda Said. Hajjaj langsung memerintahkan algojo untuk menyembelih Said.

Tahu kematiannya makin dekat, Said meminta izin melaksanakan salat dua rakaat. Namun lagi-lagi Hajjaj cari perkara dengan menghadapkan kiblat Said ke kiblat umat beragama lain.

Dengan kelapangan dada, Said berdoa dan berucap, "Maka kemanapun kamu menghadap di sana lah wajah Allah (QS. Al Baqarah 115). Sungguh aku memohon kepada Allah perlindunganmu seperti Maryam memohon perlindungan,"

Hajjaj makin beringas, "Potong lehernya,". Said malah makin menantang dan mengucap syahadat sembari berkata, "Aku ingatkan kamu dengan kalimat syahadat ini, hingga aku bertemu kamu pada hari kiamat dan aku menjadi lawanmu di hadapan Allah,".

Tubuh Said pun berpisah dari kepalanya tepat di hari ke-11 Ramadan 95 Hijriah. Berita ini membuat gempar umar Islam. Mereka berdoa agar Hajjaj diberi balasan. Allah mengabulkan doa mereka.

Diceritakan dalam Peristiwa-Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan karya Abdurrahman Al Baghdady, Hajjaj tewas dengan perut membusuk karena digerogoti belatung.

Puisi Bila Ramadhan Memanggil






puisi islami atau puisi rohani tentang puasa bulan ramadhan


PUISI BILA RAMADHAN MEMANGGIL
Bila Ramadhan memanggilmu
Mengetuk pintu hidupmu
Sambut ia sepenuh rindumu
Dekap ia sepenuh cinta
Dan biarkan jemari indahnya
Merengkuhmu dalam ampunan-Nya

Bila Ramadhan memanggilmu
Sambutlah ia bak tamu istimewa
Kenaglah kelopak hari-hari
Yang telah luruh berguguran
Kenanglah seumpama pertanda
Bagi engkau sang penerus pejalanan
Bersiaplah menjemput giliran
Bila tak lagi kau jumpai ia
Ramadhan di tahun depan

Bila ramadhan memanggilmu
Bersihkan hati dari segala dengki
Sucikan jiwa dari segala prasangka
Bersihkan raga dari segala dosa
Bila Ramadhan memanggilmu
Berlarilah menjemput panggilan-Nya

PUISI TENTANG PUASA DI BULAN RAMADHAN
Bila Ramadhan telah tiba.
Berubahlah semua suasana.
Semua muslim bersuka ria.
Menerima bulan Ramadhan yang mulia.

Siang hari harus ditahan lapar dan dahaga.
Sore hari boleh kita berbuka.
Malam hari didirikan shalat malam.
Tiada hentinya orang membaca Al-Qur’an.

Bulan Ramadhan bulan mulia.
Sungguh beruntung orang yang pandai mengisinya.
Dapat mencapai kesucian dirinya.
Memperoleh pahala berlipat ganda.

Berpuasa sungguh mulia.
Walaupun berat dirasa.
Menahan makan sejak fajar.
Menahan diri dengan hati sabar.

Adzan maghrib telah terdengar.
Kita berbuka terasa segar.
Akhir malam makan sahur.
Tak lupa kita bersyukur.


PUISI TAUBAT DI BULAN RAMADHAN

Dulu tidak serajin ini
Shalat lima waktu,
Mengaji tadarus,
Melengkapi dengan shalat sunah
Hingga berdzikir disela kesibukan
Dulu acuh tak acuh
Bermain sampai lelah
Tidur pulas hingga pagi
Meninggalkan serangkaian shalat
Hingga mengucap kata-kata tak pantas
Sekarang berbeda
Bulan ramadhan mendapat berkah
Telapak tangannya dicuci bersih
Mulutnya dikumur bersih
Kotoran hidungnya mengilang bersih
Wajahnya cerah bersinar
Lengannya lembab bersih
Rambutnya basah dan segar
Telinganya terbasuh sejuh
Hingga kakinya dingin bersih…
Dan kembali ke jalan Allah
Di bulan suci Ramadhan ini

PUISI RAMADHAN SEDIH

Buku menangis
kala para pembaca
yang baru mencicipi sedikit ilmu
sudah merasa lebih pintar dari Tuhannya
Lalu berusaha merubah aturan pada kitab suci
dan mencoba membuat hukum sendiri
yang dirasanya lebih manusiawi
yang dianggapnya sesuai jaman kiwari
Padahal dia hanya berbekal sejimpit ilmu
tanpa bekal pengetahuan agama yang memadai
beraninya buat aturan sendiri
menganggap Tuhan hanya tahu masalalu
dan ayat-ayat sucinya tidak sesuai masakini.
Jadilah agama ditafsirkan sekehendak hati,
tanpa landasan yang jelas untuk dikaji,
malapetaka bagi seluruh negeri
bila ajaran mereka diikuti

PUISI RAMADHAN

Ya Allah Kau datanglah lagi Ramadhan buatku
Ketika kku masih saja tak mampu mensyukuri Ramadhan-Mu yang lalu
Hari-hari-Mu masih saja ku lalui
Tanpa isi
Tanpa makna
Tanpa syukur
Bahkan dengan sikap takabur
Kadang kami masih saja lupa bahwa Engkau penentu
Kadang kami masih merasa kebenaran itu hanya punyaku
Yang lain bukan makhluk-Mu
Yang lain bukan umat-Mu

Dalam doaku
Sering ku memaksa
Seolah ku yang lebih tahu dari-Mu Sang Maha Tahu
Doaku bukan harapan, tapi keharusan
Dan ketika ada satu yang tak Kau kabulkan
Seolah hilang seluruh nikmat yang kau limpahkan

PUISI INDAH RAMADHAN

Ada sekuntum hari
Wanginya mengharumi bumi
Saat itulah kemurahan sang Khalik berlimpah
Menyatu pada segala inti hidup

Adalah Ramadhan
Ia bertelaga bening
Airnya mutiara maghfirah
Gerincingnya dzikir dan tadarus
Tepiannya doa lemah lembut, llirih dan pasrah
Siapa tak ingin jadi ikannya?
Mari berenang dengan kesunyian nafsu
Agar setiap sirip kita tak patah sia-sia

Ia rahasia
Tak sekedar lapar dahaga
Tapi itulah sesungguhnya hakikat cinta
Dan salah satu cara bertegur sapa dengan Allah
Karena dengan lapar dan haus
Kita lebih bias menyadari bahwa kita tak berpunya
Bias lebih memahami
Bahwa kita tak lebih dari sebutir debu
Diantara keMaha luasan-Nya
Ia sepantasnya dirindukan
Karena ia lebih

PUISI RAMADHAN CINTA KARENA ALLAH


Jangan memuji kecantikan pelangi
Tapi pujilah Allah
Yang menciptakan langit dan bumi

Jangan percaya
Dengan kata-kata bijak
Tapi percayalah firman Allah yang Maha Benar

Jangan masukkan namaku dihatimu
Tapi masukkan nama Allah hingga hatimu tenang

Jangan sedih jika cintamu didustakan
Tapi sedihlah jika engkau dustakan Allah
Jangan pula engkau minta cinta kepada penyair
Tapi mintalah kepada Allah
Yang memiliki cinta yang sejati nan abadi

Ya Allah Yang Maha Rahman dan Rahhim
Jangan jadikan hatiku batu yang engeras
Hingga lupa akan rahmatmu .


PUISI RAMADHAN USAHA DAN DOA

Bila kiamat telah tiba
Ditanganmu masih tergenggam bibit kurma,
Tak usah ragu menanamnya
Karena Allah tak melihat hasilnya
Tetapi melihat usaha yang kita kerahkan
Karena Allah menghargai daya upaya
Asal sesuai dengan petunjuk-Nya

Kekang nafsu dengan puasa
Disiplin diri jalani aturan-Nya
Sebagai bukti usaha keras kita
Untuk tunduk pada perintah-Nya

PUISI RAMADHAN KUNANTI HARI FITRI

Lantunan doa mengalir sekujur darah
Melekat sungguh lekat
Pejamkan mata menyusup makna
Resapi bagian terkecil kehidupan
Teringat setitik hina dan seluas pandangan dosa
Terkeruk pasrah sucikan diri
Aduhai ringan tubuh ini
Melayang lepas tinggalkan bait-bait pahit
Malam hilang terbitlah sang fajar
Mencerahkan gelap dengan dinginnya embun
Kunanti hari fitri itu
Penuh harap kan fitrah diri


PUISI RAMADHAN CITA CITA DAN HARAPAN

Ketika semua gelap
Segala upaya telah dilakukan
Otak lelah dipera habis-habisan
Kerja keras hingga kaki terasa jadi tangan
Dan tangan terasa jadi kaki
Tapi hasil tak kunjung beremi
Secerca harapan tak jungan mengunjungi
Semua terasa sia-sia
Dan kehancuran terasa di depan mata

Disitulah iman kita dicoba
Tidak akan berputus asa
Atas Rahmat Allah Yang Maha Kuasa
Kecuali orang-orang yang imannya sirna
Teguh berharap Rahmat Allah Yang Esa
Bagi orang yang imannya tertancap kuat di dada

Cerita Lucu



Cerita Lucu RamadhanCerita Kocak Bulan Puasa. Sebagai salah satu hiburan di bulan puasa ini, kembali saya berbagi cerita kocak lucu banget special ramadhan.
Karena berhubungan sekarang bertepatan dengan bulan puasa, maka cerita lucu gokil ini pun berhubungan dengan puasa ramadhan. Dimana dalam cerita ini dikisahkan seorang anak kecil yang menjalankan ibadah puasa ramadhan, namun ketika jam menunjukkan angka 3 sore, anak kecil tersebut sudah tidak sabar menahan lapar.
Akhirnya anak kecil ini pun berinisiatif memutar jam ke angka 6 dengan maksud untuk berbuka puasa secepatnya, dan tindakan itu pun di dukung oleh orang tuanya. Bagaimanakah cerita selengkapnya?
Pesan Sponsor
Silakan simak saja, cerita lucu kocak banget special Ramadhan berikut ini.
Pada suatu hari di bulan ramadhan, ada seorang anak tidak sabar menunggu adzan maghrib dan mengeluh pada bapaknya.
Anak : “Bapak, maghribnya jam berapa sich?”
Bapak : “Jam 6, sabar dong” Jawab bapaknya dengan santai.
Anak : “Kok dari tadi masih jam 3 terus”
Bapak : “Emang knp?”
Anak : “Kan pengen cepet buka puasa pak…, apa kita putar aja jamnya biar jam 6?”
Bapak : “Ya udah…”
Anak : “Asyikkk…” Kata anak itu dan segera memutar jarum jam sampe ke angka 6.
Anak : “Pak…udah jam 6 tuh, buka puasa yok…”
Bapak : “Lho… itukan baru jam di kamar. Di ruang tamu, di ruang tengah, di kamar bapak, dan di dapur belum.”
Anak : “Oh…gitu ya pak, harus jam 6 semuanya?” Respon anak itu manggut-manggut, lalu berlari dan memutar semua jam di rumahnya.
Anak : “Bapak udah semua…” Teriaknya girang.
Bapak : “Jam tetangga-tetangga dan masjid udah?”
Anak : “Lho…kok sampe jam tetangga dan masjid juga??”
Bapak : “Ya iyalah….kan harus jam 6 semuanya, baru bisa buka puasa”
Anak : “Ya….capek dhe, mending nunggu aja, ketimbang mesti capek-capek muter jarum jam kecamatan.”
Itulah cerita lucu kocak banget special bulan ramadhan yang dapat saya share pada kesempatan ini. Jika Anda mempunyai cerita atau kisah ramadhan yang lucu, gokil dan kocak, silakan bisa di share disini.
Semoga cerita singkat ini dapat menghibur para pembaca semua, dan marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, di bulan suci ini.

Ilmu bukan banyaknya riwayat dan ucapan



Umar bin Abdul Aziz rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya, orang-orang terdahulu (para ulama salaf, -red.) diam karena ilmu. Mereka pun menahan diri (dari sesuatu) karena mata hati yang tajam. Sungguh, mereka lebih mampu meneliti (sebuah masalah) kalau mereka mau melakukannya.”
Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Sungguh, banyak orang belakangan yang tertipu dengan hal ini. Mereka menyangka bahwa siapa yang banyak bicara, debat, dan perbantahannya dalam masalah agama, berarti dia lebih berilmu. Ini adalah murni kebodohan. Lihatlah para sahabat senior dan ulama mereka, seperti Abu Bakar, Umar, Ali, Mu’adz, Ibnu Mas’ud, dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhum. Betapa sedikit ucapan mereka dibandingkan dengan ucapan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, padahal mereka lebih berilmu. Ucapan generasi setelah tabi’in pun lebih banyak daripada ucapan generasi sahabat, padahal generasi sahabat lebih berilmu. Ucapan generasi setelah tabi’in pun lebih banyak daripada ucapan generasi tabi’in, padahal generasi tabi’in lebih berilmu. Jadi, ilmu bukan karena banyaknya riwayat dan ucapan, melainkan cahaya yang diletakkan di kalbu. Dengan cahaya itu, seorang hamba akan mengenal dan bisa membedakannya dengan kebatilan….”
(Lammud Durril Mantsur minal Qaulil Ma’tsur, hlm. 82-83)
Sumber: Majalah Asy Syariah no. 88/VII/1433 H/2012, rubrik Permata Salaf.
Dipublikasikan kembali oleh: www.KisahIslam.net

Sirah Nabi: Letak Strategis Dunia Arab & Suku-Sukunya




Adapun Arab Musta’ribah, mereka merupakan cikal bakal dari nenek moyang mereka yang tertua Ibrahim ‘Alaihis-Salam, yang berasal dari negeri Iraq, dari sebuah kota yang disebut Ar, dan terletak di pinggir barat sungai Eufrat, berdekatan dengan Kufah. Cukup banyak upaya penggalian dan pengeboran yang dilakukan untuk mengungkap rincian yang mendetail tentang kota ini dan keluarga Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam serta kondisi religius dan sosial yang ada di negeri itu.
Sudah diketahui bersama bahwa Ibrahim ‘ Alaihis Salam hijrah dari Iraq ke Hâran atau Hirran, termasuk pula ke Palestina, dan menjadikan negeri itu sebagai pijakan/markas dakwah beliau. Beliau banyak menyusuri pelosok negeri ini dan lainnya[1], dan beliau pernah sekali mengunjungi Mesir. Fir-‘aun (sebutan bagi penguasa Mesir) kala itu berupaya untuk melakukan tipu daya dan niat buruk terhadap istri beliau, Sarah. Namun Allah membalas tipu dayanya (senjata makan tuan). Dan tersadarlah Fir’aun itu betapa kedekatan hubungan Sarah dengan Allah hingga akhirnya ia jadikan anaknya,[2] Hajar sebagai abdinya (Sarah). Hal itu dia lakukan sebagai tanda pengakuannya terhadap keutamaannya, kemudian dia (Hajar) dikawinkan oleh Sarah dengan Ibrahim.[3] Ibrahim Alaihis Salam kembali ke Palestina dan Allah menganugerahinya Isma’il dari Hajar. Sarah terbakar api cemburu. Dia memaksa Ibrahim untuk mengekstradisi Hajar dan putranya yang masih kecil, Isma’il. Maka beliau membawa keduanya ke Hijaz dan menempatkan mereka berdua di suatu lembah yang tiada ditumbuhi tanaman (gersang dan tandus) di sisi Baitul Haram, yang saat itu hanyalah berupa gunduka~gundukan tanah. Rasa gundah mulai menggayuti pikiran Ibrahim, Beliau menoleh ke kiri dan kanan, lalu meletakkan mereka berdua di dalam tenda, diatas mata air zamzam, bagian atas masjid. Dan pada saat itu tak ada seorang pun yang tinggal di Makkah dan tidak ada mata air. Beliau meletakkan didekat mereka kantong kulit yang berisi kurma, dan wadah air. Setelah itu beliau kembali lagi ke Palestina. Berselang beberapa hari kemudian, bekal dan air pun habis. Sementara tidak ada mata air yang mengalir. Disana tiba-tiba mata air Zamzam memancar berkat karunia Allah, sehingga bisa menjadi sumber penghidupan bagi mereka berdua hingga batas waktu tertentu. Kisah mengenai hal ini sudah banyak diketahui secara lengkapnya.[4]
Suatu kabilah dari Yaman (Jurhum Kedua) datang setelah itu dan bermukim di Mekkah atas perkenan dari ibu Isma’il . Ada yang mengatakan, mereka sudah berada di sana sebelum itu, tepatnya di lembah-lembah di pinggir kota Makkah. Adapun riwayat Bukhari menegaskan bahwa mereka singgah di Mekkah setelah kedatangan Isma’il dan ibunya, sebelum Isma’il menginjak remaja. Mereka sudah biasa melewati lembah Makkah ini sebelum itu.[5]
Dari waktu ke waktu Ibrahim datang ke Makkah untuk menjenguk keluarganya. Dalam hal ini tidak diketahui berapa kali kunjungan/perjalanan yang dilakukannya, Hanya saja menurut beberapa referensi sejarah yang dapat dipercaya, kunjungan itu dilakukan sebanyak empat kali. Allah telah menyebutkan di dalam Al-Qur’an, bahwa Dia Ta’ala memperlihatkan Ibrahim dalam mimpinya seolah-olah dia menyembelih anaknya, Isma’il. Maka beliau langsung melaksanakan perintah ini. Allah ta’ala berfirman :
“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim menbaringkan onaknya atar pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan, kami panggillah dia, ‘Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah mrmbenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar ujian yang nyata. Dan, Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. ” (Ash-Shaffat: 103-107).
Disebutkan di dalam Perjanjian Lama Kitab Kejadian disebutkan bahwa umur Isma’il selisih tiga belas tahun lebih tua dari Ishaq. Secara tekstual, kisah ini menunjukkan bahwa peristiwa itu tejadi sebelum kelahiran Ishaq sebab kabar gembira tentang kelahiran Ishaq disampaikan setelah pengupasan kisah ini secara keseluruhan.
Setidak-tidaknya kisah ini mengandung satu kisah perjalanan sebelum Isma’il menginjak remaja. Sedangkan tiga kisah selanjutnya telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari secara panjang lebar dari Ibnu ‘Abbas secara marfu'[6], Ringkasnya, ketika remaja Isma’il dan belajar bahasa Arab dari kabilah Jurhum, mereka merasa tertarik kepadanya, lalu mereka mengawinkannya dengan salah seorang wanita golongan mereka dan saat itu ibu Isma’il sudah meninggal dunia. Maka suatu saat Ibrahim hendak menjenguk keluarga yang ditinggalkannya setelah terjadinya pernikahan tersebut, beliau tidak mendapatkan Isma’il, lalu beliau bertanya kepada istrinya mengenai suaminya, Isma’il dan kondisi mereka berdua. Istri Isma’il mengeluhkan kehidupm mereka yang melarat. Maka Ibrahim menitip pesan agar suaminya nanti mengganti palang pintu rumahnya. Setelah diberitahu, Isma’il mengerti maksud pesan ayahnya. Maka Isma’il menceraikan istrinya itu dan kawin lagi dengan wanita lain, yaitu putri Madhdhadh bin ‘Amr, pemimpin dan pemuka kabilah Jurhum menurut pendapat kebanyakan sejarahwan.
Setelah perkawinan Isma’il yang kedua ini, Ibrahim datang lagi, namun tidak bertemu dengan Isma’il lalu akhirnya kembali ke Palestina setelah beliau menanyakan kepada istrinya tersebit tentang Isma’il dan kondisi mereka berdua, isterinya memuij kepada Allah (atas apa yang dianugerahkan kepada mereka berdua). Kemudian Ibrahim kembali menitip pesan lewat istri Isma’il, agar Isma’il memperkokoh palang pintu rumahnya. Pada kedatangan yang ketiga kalinya Ibrahim bisa bertemu dengan Isma’il, yang saat itu sedang meraut anak panahnya di bawah sebuah pohon di dekat zamzam. Tatkala melihat kehadiran ayahnya, Isma’il berbuat sebagaimana layaknya seorang anak yang lama tidak bersua bapaknya, begitu juga dengan Ibrahim. Pertemuan ini terjadi setelah sekian lama yang sangat jarang dijumpai seorang ayah yang penuh rasa kasih sayang dan lemah lembut bisa menahan kesabaran untuk bersua anaknya, begitu pula dengan Isma’il, sebagai anak yang berbakti dan shalih. Dan kali ini mereka berdua membangun Ka’bah dan meninggikan pondasinya. Kemudian Ibrahim pun mengumumkan kepada khalayak agar melakukan haji sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah kepadanya.
Dari perkawinannya dengan putri Madhdhadh, Isma’il dikaruniai oleh Allah sebanyak dua belas orang anak yang semuanya laki-laki, yaitu: Nabit atau Nabayuth, Qidar, Adba-il, Mubsyam, Misyma’, Duma, Misya, Hidad, Yatma, Yathur, Nafis dan Qaidaman. Dari mereka inilah kemudian berkembang menjadi dua belas kabilah, yang semuanya menetap di Mekkah untuk beberapa lama. Mata pencaharian mayoritas mereka adalah berdagang dari negeri Yaman ke negeri Syam dan Mesir. Selanjutnya kabilah-kabilah ini menyebar di berbaga i penjuru Jazirah, dan bahkan hingga keluar Jazirah, kemudian seiring dengan pejalanan waktu, keadaan mereka tidak lagi terdeteksi, kecuali anak keturunan Nabit dan Qidar.
Peradaban anak keturunan Nabit mengalami kemajuan di bagian utara Hijaz. Mereka mampu mendirikan pemerintahan yang kuat dan menguasai daerah-daerah di sekitarnya, dan menjadikan Al-Bathra’ sebagai ibukotanya. Tak seorangpun yang mampu melawan mereka hingga datangnya pasukan Romawi yang berhasil melindas mereka. Sekelompok Peneliti berpendapat bahwa raja-raja keturunan keluarga besar Ghassan, termasuk juga kaum Anshor dari suku Aus dan Khazraj bukan berasal dari keturunan keluarga besar Qahthan, tetapi mereka adalah dari keturunan keluaraga besar Nabit, anak Isma’il dan sisa-sisa mereka masih berada di kawasan itu, dan pendapat ini diambil oleh Imam Bukhari sedangkan Imam Ibnu Hajar menguatkan pendapat yang mengatakan bahwa anak keturunan keluarga besar Qahthan adalah berasal dari keturunan keluarga besar Nabit.[7]
Adapun anak keturunan Qidar bin Isma’il masih menetap di Makkah, beranak pinak di sana hingga menurunkan ‘Adnan dan anaknya Ma’ad. Dari dialah orang-orang Arab Adnaniyah menisbatkan nasab mereka. Dan Adnan adalah nenek moyang kedua puluh satu dalam silsilah keturunan Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam. Diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam, jika beliau menyebutkan nasabnya dan sampai kepada Adnan, maka beliau berhenti dan bersabda, “Para ahli silsilah nasab banyak yang berdusta”, lalu beliau tidak melanjutkannya.[8] Segolongan ulama memperbolehkan mengangkat nasab dari Adnan ke atas dan melemahkan (mendho’ifkan) hadits yang mengisyaratkan hal itu (hadits yang disebut diatas). Menurut mereka berdasarkan penelitian yang detail; sesungguhnya antara Adnan dan Ibrahim ‘Alaihis-Salam terdapat empat puluh keturunan.[9]
Keturunan Ma’ad dari anaknya, Nizar telah berpencar kemana-mana (menurut suatu pendapat, Nizar adalah satu-satunya anak Ma’ad). Dan Nizar sendiri mempunyai empat orang anak, yang kemudian berkembang menjadi empat kabilah yang besar, yaitu: Iyad, Anmar, Rabi’ah dan Mudhar. Dua kabilah terakhir inilah yang paling banyak marga dan sukunya. Sedangkan dari Rabi’ah muncul Asad bin Rabi’ah, Anzah, Abdul-Qais, dua anak Wa-il ;Bakr dan Taghlib, Hanifah dan lain-lainnya.
Sedangkan kabilah Mudhar berkembang menjadi dua suku yang besar, yaitu Qais ‘Ailan bin Mudhar dan marga-marga Ilyas bin Mudhar. Dan dari Qais ‘Ailan muncul Bani Sulaim, Bani Hawazin, Bani Ghathafan. Kemudian dari Ghathafan muncul ‘Abs, Dzibyan, Asyja’ dan Ghany bin A’shar.
Dari Ilyas bin Mudhar muncul Tamim bin Murrah, Hudzail bin Mudrikah, Bani Asad bin Khuzaimah dan marga-marga Kinanah bin Khuzaimah. Dan dari Kinanah muncul Quraisy, yaitu anak keturunan Fihr bin Malik bin an-Nadhar bin Kinanah.
Quraisy terbagi menjadi beberapa kabilah, yang terkenal adalah Jumuh, Sahm, ‘Udai, Makhzum, Tim, Zuhrah dan suku-suku Qushay bin Kilab, yaitu Abdud Dar bin Qushay, Asad bin Abdul ‘Uzza bin Qushay dan Abdu Manaf bin Qushay.
Sedangkan Abdu Manaf mempunyai empat anak: Abdu Syams, Naufal, al-Muththalib dan Hasyim. Hasyim adalah keluarga yang dipilih oleh Allah yang diantaanya muncul Muhammad bin Abdullah bin Abdul-Muththalib bin Hasyim. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah memilih isma’il dari anak keturunan Ibrahim, memilih Kinanah dari anak keturunan Isma’il, memilih Quraisy dari anak keturunan Bani Kinanah, memilih Bani Hasyim dari keturunan Quraisy dan memilihku dari keturuan Bani Hasyim.” (H.R. Muslim)
Dari al-‘Abbas bin Abdul Muththalib, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk, lalu Dia menjadikanku dan sebaik-baik golongan mereka dan sebaik-baik dua golongan, kemudian memilih beberapa kabilah, lalu menjadikanku diantara sebaik-baik kabilah, kemudian memilih beberapa keluarga Ialu menjadikanku diantara sebaik-baik keluarga mereka, maka aku adalah sebaik-baik jiwa diantara mereka dan sebaik-baik keluarga diantara mereka.” (HR. at-Tirmidzi)
Setelah anak-anak ‘Adnan beranak-pinak, mereka berpencar diberbagai tempat di penjuru jazirah Arab, menjelajahi tempat-tempat yang banyak curah hujannya dan ditumbuhi oleh tanaman.
Abdul Qais dan keturunan Bakr bin Wa-il serta keturunan Tamim pindah ke Bahrain[10] dan menetap di sana. Sedangkan Bani Hanifah bin Sha’b bin Ali bin Bakr bergerak menuju Yamamah dan singgah di Hijr, ibukota Yamamah. Semua keluarga Bakr bin Wa-il menetap di berbagai penjuru tanah Jazirah, mulai dari Yamamah, Bahrain, Saif Kazhimah hingga mencapai laut, kemudian tanah kosong Iraq, al-Ablah hingga Haita.
Taghlib menetap di Jazirah dekat kawasan Eufrat, diantaranya terdapat suku-suku yang pernah hidup berdampingan dengan (kabilah) Bakr sedangkan Bani Tamim menetap di daerah pedalaman Bashrah.
Bani Sulaim menetap dekat Madinah, dari Wadi al-Qura hingga ke Khaibar hingga bagian timur Madinah mencapai batas dua gunung hingga berakhir di kawasan pegungan Hurrah.
Sementara Tsaqif menetap di Tha’if dan Hawazin di timur Makkah dipinggiran Authas yaitu dalam perjalanan antara Makkah dan Bashrah.
Dan Bani Asad bermukim di timur Taima’ dan barat Kufah. Mereka dan Taima’ diantarai perkampungan Buhtur dari suku Thayyi’. Sedangkan masa perjalanan mereka dan Kufah ditempuh selama lima hari. Ada lagi suku Dzubyan yang bermukim di dekat Taima’ menuju Huran.
Di Tihamah tersisa beberapa suku-suku Kinanah, sedangkan di Makkah tinggal suku-suku Quraisy. Mereka berpencar-pencar dan tidak ada sesuatupun yang bisa menghimpun mereka, hingga muncul Qushay bin Kilab. Dialah yang menyatukan mereka dan membentuk satu kesatuan yang bisa mengangkat kedudukan dan martabat mereka.[11]

dipublikasikan www.KisahIslam.net